Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2020

TUGAS ONLINE PELAJARAN AKHLAQ Kelas X,XI, SMA Ya BAKII Kesugihan Cilacap

Silahkan kalian KLIK link Tugas dibawah (warna merah) TUGAS AKHLAQ, Selasa 21 April 2020 Tugas selanjutnya akan diupdate dan tunggu informasi dari Pak Guru

Kisah keutamaan dzikir Laa Ilaha illalloh 70.000 kali

ZIKIR "LAILAHAILLALLAH" 70,000 KALI - SELAMAT DARIPADA API NERAKA Amalan bertahlil dengan ucapan لا اله الا الله sebanyak 70,000 kali telah lama jadi amalan sebahagian ulama kita Ahlus Sunnah wal Jama`ah. Bahkan masyhur di kalangan kita Ahlus Sunnah wal Jama`ah yang 70,000 kali tahlil ini disebut sebagai "Tahlil Sekhatam" atau "Tahlil Sejuzuk", yakni satu khatam bagi nisab tahlil. Para ulama kita menganjurkan amalan ini sebagai satu ikhtiar memohon kelepasan dari azab neraka yang sangat pedih itu. Sebahagian ulama menggelar amalan tahlil sekhatam ini sebagai "al-`ataaqah" yakni pembebasan atau permerdekaan, dengan harapan agar sesiapa yang melaksanakannya dibebaskan atau diberi kemerdekaan daripada api neraka. Ada juga yang menamakannya sebagai "Tahlil Fida`", yakni berzikir dengan lafaz tahlil dengan harapan untuk menebuskan diri dari api neraka, Allahumma ajirna minan naari saalimin. Di sini tak perlulah kita nak berbalah pasal

Dalam Kenangan Mbah Maemoen Zubair

Sumber foto : Facebook A. Dawam Afandi DALAM KENANGAN. Entah kenapa hatiku tergerak untuk menulis catatan kecil ini, mungkin karena tahun ini adalah pertama kali Bulan Sya'ban tanpa Beliau... Iya, tepatnya tgl 22 Sya'ban 1429 H. 11 tahun yg lalu, beliau telah memegang erat tangan kananku untuk meng-ijab-kan pernikahanku sambil membisikkan nasehat ; "Mengko nek pas arep muni qobiltu, neng atine krentek niat nikah namung kerono ittiba' Kanjeng Nabi,ora kerono liyane,InsyaAllah diparingi kepenak uripe". Begitulah nasehat beliau kepada setiap  santri yg akan melangsungkan aqad nikah. Saat itu saya hampir deg-degan bercampur was-was yg bukan main, karena acara pernikahanku bersamaan dg pernikahan putrinya H. ALI MUFIZ Wakil Gubernur Jawa Tengah waktu itu. Bapak Wagub yg sangat ingin Mbah Moen memberi restu untuk putrinya yg melangsungkan pernikahan di Semarang, harus naik halikopter pribadi menuju sarang memohon kerawuhan beliau.