Langsung ke konten utama

Terjemah Al Muqtathofat: BAB KE DUA: SHOLAWAT


A.    Keutamaan Sholawat Dan Salam Kepada Nabi SAW

Allah SWT berfirman: Sesungguhnya Allah dan malaikatmalaikat-Nya bersholawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.(S.Al-Ahzab: 22)

1.      Dari Abdullah bin Amr bin al- ‘Ash RA, sesungguhnya ia mendengar Rasulullah SAW bersabda: Barang siapa membaca sholawat kepadaku satu kali maka Allah akan membacakan sholawat kepadanya 10 kali. HR. Muslim

2.      Dari Ali RA dia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Orang yang kikir adalah orang yang namaku disebutkan di sisinya lalu dia tidak membacakan sholawat kepadaku. HR. atTirmidzi, dia berkata: hadits hasan sohih

B.     Kesunnahan memperbanyak membaca sholawat kepada Nabi terutama pada hari dan malam jumat

1.      Dari Ibn Mas’ud RA: Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: Orang yang paling utama bagiku di hari kiamat adalah orang yang paling banyak membaca sholawat kepadaku. HR. at-Tirmidzi dan dia berkata hadits hasan

2.      Dari Aus Bin Aus RA dia berkata Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya hari kalian yang paling utama itu adalah hari jumat maka perbanyaklah membaca sholawat kepadaku di hari jumat maka sesungguhnya sholawat kalian semua disampaikan kepadaku. Lalu para sahabat bertanya: Ya Rasulullah bagaimana sholawat kami disampaikan kepadamu dan engkau telah jadi tulang belulang. Rasulullah bersabda: Sesungguhnya Allah mengharamkan pada bumi jasad para Nabi. HR. Abu Dawud, dengan sanad yang sohih

C.     Kesunnahan membaca pujian (tahmid) dan sholawat kepada nabi SAW sebelum berdoa

1.      Dari Fudholah bin Uba’id RA dia berkata: Rasulullah SAW mendengar seorang laki-laki berdo’a dalam sholatnya tidak memuji kepada Allah Ta’ala dan tidak membaca sholawat kepada nabi SAW lalu Rasulullah bersabda: Orang ini tergesagesa, lalu beliau memanggilnya, kemudian beliau berkata kepadanya atau kepada orang lain: Jika salah seorang dari kalian sholat maka hendaklah dia memulai dengan memuji Tuhannya yang Maha Suci dan menyanjung-Nya lalu membaca sholawat kepada Nabi SAW kemudian berdoa dengan apa yang diinginkankannya. HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi dan dia berkata hadits sohih

D.    Keutamaan majlis sholawat dan salam kepada nabi

1.      Dari Jabir RA: Tidaklah berkumpul suatu kaum kemudian berpisah tanpa mengingat Allah dan bersholawat kepada Nabi SAW kecuali mereka berdiri dari bangkai yang paling bau. HR ath-Thoyalisi, al-Baihaqiy dan Adh-Dhiya’ (alMaqdisi). Hadis sohih.

2.      Dari Abu Hurairah RA: Tidaklah berkumpul suatu kaum dalam majlis kemudian mereka berpisah dan tidak mengingat Allah dan membaca sholawat kepada Nabi SAW kecuali majlis mereka itu menjadi terputus di hari kiamat. HR. Ahmad dan Ibnu Hibban. Hadits sohih.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

BAB BULAN SYA'BAN & DALILNYA (KESAHIHAN HADIS MALAM NISHFU SYA’BAN)

  Disebutkan dalam riwayat: Hadis Pertama عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ عَنْ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ يَطَّلِعُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَى خَلْقِهِ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ إِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ (رواه الطبراني في الكبير والأوسط قال الهيثمي ورجاله ثقات، ورواه ابن حبان وصححه، من حديث أبي موسى، وابن أبي شيبة، وعبد الرزاق عن كعب بن مرة وأبي ثعلبة) Dari Mu'adz bin Jabal , dari Nabi ﷺ, beliau bersabda: "Allah Azza wa Jalla melihat kepada makhluk-Nya pada malam Nisfu Sya’ban, lalu Dia mengampuni seluruh makhluk-Nya kecuali orang musyrik atau orang yang bermusuhan (memendam kebencian)." ( Diriwayatkan oleh At-Thabrani dalam kitab Al-Kabir dan Al-Awsath. Al-Haitsami berkata: Para perawinya terpercaya. Hadis ini juga diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dan disahihkan olehnya, serta diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dan Abdurrazzaq dari K'ab bin Murrah dan Abu Tsa’labah. ) Hadis Kedua قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ يَنْزِلُ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَ...

Mukhtarul Ahadis No. 297 - Menjaga Keberkahan dengan Istighfar dan Memakmurkan Rumah Allah

  Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dari Anas radhiyallahu ‘anhu, disebutkan bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: إِنِّي لَأُهْمِلُ أَهْلَ الْأَرْضِ عَذَابًا، فَإِذَا نَظَرْتُ إِلَى عُمَّارِ بُيُوتِي وَالْمُتَحَابِّينَ فِيَّ، وَالْمُسْتَغْفِرِينَ بِالْأَسْحَارِ صَرَفْتُ عَذَابِي عَنْهُمْ "Sesungguhnya Aku akan menimpakan azab kepada penduduk bumi, tetapi ketika Aku melihat orang-orang yang memakmurkan rumah-Ku, orang-orang yang saling mencintai karena-Ku, dan orang-orang yang beristighfar pada waktu sahur, maka Aku palingkan azab-Ku dari mereka." (HR. Al-Baihaqi dari Anas, Mukhtarul Ahadis No. 297) Hadis ini memberikan pelajaran berharga bagi setiap Muslim tentang tiga amalan yang dapat menjadi penyebab tertahannya azab Allah dari suatu kaum. Mari kita renungkan lebih dalam maknanya: 1. Memakmurkan Rumah Allah Orang-orang yang senantiasa meramaikan masjid dengan shalat berjamaah, tilawah Al-Qur’an, dan berbagai aktivitas ibadah lainnya termasuk dalam...

kitab Mukhtārul Ahādīts no. 298 - Allah Menurunkan Pertolongan Sesuai Kadar Ujian

  Dalam kehidupan ini, setiap manusia pasti akan menghadapi berbagai macam ujian dan cobaan. Namun, sebagai seorang mukmin, kita harus meyakini bahwa Allah tidak akan membebani kita dengan sesuatu yang melebihi kemampuan kita. Hal ini ditegaskan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah: إِنَّ اللَهَ تَعَالَى يُنْزِلُ الْمَعونَةَ عَلَى قَدْرِ المَؤونَةِ وَيُنْزِلُ الصَّبْرَ عَلَى قَدْرِ البَلَاء "Sesungguhnya Allah Ta'ala menurunkan pertolongan sesuai dengan kadar beban yang dipikul, dan menurunkan kesabaran sesuai dengan kadar ujian." (Diriwayatkan oleh Ibnu 'Ady dari Abu Hurairah, dalam kitab Mukhtārul Ahādīts no. 298) Hadis ini mengandung pesan yang mendalam bahwa setiap cobaan yang datang dalam hidup seseorang sudah diiringi dengan pertolongan dari Allah. Seseorang tidak akan diuji melebihi batas kemampuannya, karena Allah juga menurunkan kesabaran sesuai dengan kadar ujian yang diberikan. Makna Hadis Allah Tidak Akan Membiarkan Hamba-Nya Tanpa Perto...