Langsung ke konten utama

BAB BULAN SYA'BAN & DALILNYA (KESAHIHAN HADIS MALAM NISHFU SYA’BAN)

 


Disebutkan dalam riwayat:

Hadis Pertama

عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ عَنْ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ يَطَّلِعُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَى خَلْقِهِ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ إِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ

(رواه الطبراني في الكبير والأوسط قال الهيثمي ورجاله ثقات، ورواه ابن حبان وصححه، من حديث أبي موسى، وابن أبي شيبة، وعبد الرزاق عن كعب بن مرة وأبي ثعلبة)

Dari Mu'adz bin Jabal, dari Nabi ﷺ, beliau bersabda:
"Allah Azza wa Jalla melihat kepada makhluk-Nya pada malam Nisfu Sya’ban, lalu Dia mengampuni seluruh makhluk-Nya kecuali orang musyrik atau orang yang bermusuhan (memendam kebencian)."
(Diriwayatkan oleh At-Thabrani dalam kitab Al-Kabir dan Al-Awsath. Al-Haitsami berkata: Para perawinya terpercaya. Hadis ini juga diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dan disahihkan olehnya, serta diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dan Abdurrazzaq dari K'ab bin Murrah dan Abu Tsa’labah.)

Hadis Kedua

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ يَنْزِلُ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا فَيَغْفِرُ لِأَهْلِ الْأَرْضِ إِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ

(رواه الطبراني في الكبير وابن عدي، وعنه عثمان بن أبي العاص، وقال الشيخ الألباني ورجاله ثقات، انظر شرح الجامع الصغير ١/٥٥١)

Rasulullah ﷺ bersabda:
"Allah Tabaraka wa Ta’ala turun ke langit dunia pada malam Nisfu Sya’ban, lalu Dia mengampuni penduduk bumi, kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan (saling membenci)."
(Diriwayatkan oleh At-Thabrani dalam kitab Al-Kabir dan Ibnu ‘Adi, dari Utsman bin Abi Al-Ash. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa perawinya terpercaya, lihat Syarh Al-Jami’ Ash-Shaghir 1/551.)

Hadis Ketiga

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ يَنْزِلُ اللَّهُ تَعَالَى لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِكُلِّ أَحَدٍ إِلَّا لِإِنْسَانٍ فِي قَلْبِهِ شَحْنَاءُ أَوْ مُشْرِكٍ بِاللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ

(قال الحافظ ابن حجر هذا حديث حسن أخرجه البيهقي في كتاب السنة، عن أبي سليمان مالك بن مغول وأخرجه ابن خزيمة في كتاب التوحيد، عن أحمد بن عبد الرحمن، عن عمه عبد الله بن المبارك ١٢٢)

Rasulullah ﷺ bersabda:
"Allah Ta’ala turun pada malam Nisfu Sya’ban, lalu mengampuni setiap orang kecuali orang yang di dalam hatinya ada kebencian (permusuhan) atau orang musyrik kepada Allah Azza wa Jalla."
(Al-Hafizh Ibnu Hajar mengatakan bahwa hadis ini hasan, diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dalam Kitab As-Sunnah dari Abu Sulaiman Malik bin Mighwal, dan juga diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah dalam Kitab At-Tauhid dari Ahmad bin Abdurrahman, dari pamannya Abdullah bin Al-Mubarak.)

Penjelasan:

1. Keutamaan Malam Nisfu Sya'ban

  • Hadis-hadis di atas menunjukkan bahwa malam Nisfu Sya'ban (malam pertengahan bulan Sya'ban) adalah malam yang penuh rahmat, di mana Allah memberikan ampunan kepada hamba-Nya.
  • Ampunan ini diberikan kepada semua orang, kecuali:
    1. Orang musyrik (yang menyekutukan Allah).
    2. Orang yang memendam kebencian dan permusuhan terhadap sesama Muslim.

2. Sifat Turunnya Allah

  • Hadis kedua dan ketiga menyebutkan bahwa Allah turun ke langit dunia pada malam Nisfu Sya’ban.
  • Para ulama berbeda pendapat tentang makna "turunnya Allah", tetapi yang jelas adalah bahwa ini merupakan bentuk rahmat dan kasih sayang Allah kepada hamba-hamba-Nya.

3. Makna Musyrik dan Musyahin

  • Musyrik adalah orang yang menyekutukan Allah dengan sesuatu dalam ibadahnya.
  • Musyahin adalah orang yang memendam kebencian dan permusuhan dengan saudaranya sesama Muslim.
  • Hal ini menunjukkan bahwa pentingnya menjaga tauhid dan hati yang bersih dari dendam dan permusuhan.

Kesimpulan:

📌 Malam Nisfu Sya’ban adalah malam istimewa di mana Allah mengampuni hamba-Nya, kecuali orang musyrik dan pendendam.
📌 Menjaga keimanan yang bersih dari syirik adalah syarat utama mendapatkan ampunan Allah.
📌 Hindari permusuhan dan kebencian terhadap sesama Muslim agar mendapatkan rahmat dan ampunan Allah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mukhtarul Ahadis No. 297 - Menjaga Keberkahan dengan Istighfar dan Memakmurkan Rumah Allah

  Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dari Anas radhiyallahu ‘anhu, disebutkan bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: إِنِّي لَأُهْمِلُ أَهْلَ الْأَرْضِ عَذَابًا، فَإِذَا نَظَرْتُ إِلَى عُمَّارِ بُيُوتِي وَالْمُتَحَابِّينَ فِيَّ، وَالْمُسْتَغْفِرِينَ بِالْأَسْحَارِ صَرَفْتُ عَذَابِي عَنْهُمْ "Sesungguhnya Aku akan menimpakan azab kepada penduduk bumi, tetapi ketika Aku melihat orang-orang yang memakmurkan rumah-Ku, orang-orang yang saling mencintai karena-Ku, dan orang-orang yang beristighfar pada waktu sahur, maka Aku palingkan azab-Ku dari mereka." (HR. Al-Baihaqi dari Anas, Mukhtarul Ahadis No. 297) Hadis ini memberikan pelajaran berharga bagi setiap Muslim tentang tiga amalan yang dapat menjadi penyebab tertahannya azab Allah dari suatu kaum. Mari kita renungkan lebih dalam maknanya: 1. Memakmurkan Rumah Allah Orang-orang yang senantiasa meramaikan masjid dengan shalat berjamaah, tilawah Al-Qur’an, dan berbagai aktivitas ibadah lainnya termasuk dalam...

kitab Mukhtārul Ahādīts no. 298 - Allah Menurunkan Pertolongan Sesuai Kadar Ujian

  Dalam kehidupan ini, setiap manusia pasti akan menghadapi berbagai macam ujian dan cobaan. Namun, sebagai seorang mukmin, kita harus meyakini bahwa Allah tidak akan membebani kita dengan sesuatu yang melebihi kemampuan kita. Hal ini ditegaskan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah: إِنَّ اللَهَ تَعَالَى يُنْزِلُ الْمَعونَةَ عَلَى قَدْرِ المَؤونَةِ وَيُنْزِلُ الصَّبْرَ عَلَى قَدْرِ البَلَاء "Sesungguhnya Allah Ta'ala menurunkan pertolongan sesuai dengan kadar beban yang dipikul, dan menurunkan kesabaran sesuai dengan kadar ujian." (Diriwayatkan oleh Ibnu 'Ady dari Abu Hurairah, dalam kitab Mukhtārul Ahādīts no. 298) Hadis ini mengandung pesan yang mendalam bahwa setiap cobaan yang datang dalam hidup seseorang sudah diiringi dengan pertolongan dari Allah. Seseorang tidak akan diuji melebihi batas kemampuannya, karena Allah juga menurunkan kesabaran sesuai dengan kadar ujian yang diberikan. Makna Hadis Allah Tidak Akan Membiarkan Hamba-Nya Tanpa Perto...