Langsung ke konten utama

Kisah Dua Habib Takjub Menyaksikan Karomah Mbah Moen



Kisah Dua Habib Takjub Menyaksikan Karomah Mbah Moen

 

KAROMAH Mbah Moen atau Kyai Haji Maimun Zubair bukanlah isapan jempol belaka. Sebab sudah banyak ulama yang mengisahkannya. Bahkan dua habib, bermarga Assegaf dan Bin Syaikh Abu Bakar (BSA) sudah membuktikannya.

Dilansir dari muslim moderat  , bercerita dalam waktu dan tempat berbeda, habib Assegaf dan BSA mengaku takjub menyaksikan sendiri karomah Mbah Moen.

Kisahnya, kedua Habib ini pernah suatu waktu naik sepeda motor untuk sowan kepada Mbah Moen. Lalu sampai di rumah Mbah Moen, terlihat banyak tamu yang juga sowan setiap harinya.

Lalu saat kedua habib ini mengucapkan salam di pintu rumah yang sudah penuh tamu itu, dan tiba-tiba Mbah Moen langsung menyuruh Assegaf dan BSA untuk mendekat.

Setelah itu Mbah Moen langsung berkata; “Antum As-Saqof (Kamu bermarga As-Segaf)”. Ya memang benar habib yang disapa ini bermarga Assegaf.

Kemudian Mbah Moen berkata kepada habib yang satu lag; “Antum BSA” (Kamu bermarga Bin Syaikh Abu Bakar).

Saya kaget gus, lah wong saya baru datang, saya juga baru ketemu sama Mbah Moen, saya juga belum cerita apa-apa tentang diri saya kepada Mbah Moen, kok mbah tahu gus dengan marga saya.” demikian cerita habib itu.

Salah satu habib itu melanjutkan ceritanya; “Lalu saya bertanya kepada Mbah Moen. Mbah… Mbah kok tahu kalau marga kami ini As-Segaf dan BSA?”

Kemudian Mbah Moen menjawab, “Didelok motone ae wis ketok. (Dilihat matanya saja sudah Nampak),” Kata Mbah Moen. Habib Assegaf dan BSA pun terbengong-bengong menyaksikan ilmu kasyaf yang dimiliki oleh Pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang tersebut.

Lalu Habib Assegaf dan BSA disuruh masuk ke ruang dalam dan kami disuruh makan. selesai makan, Mbah Moen memberi dua amplop yang diletakkan di atas meja makan sambil berkata; “Yik, ini ada dua amplop, yang satu untuk bekal habib dan yang satunya untuk kebutuhan habib.”

Lalu Habib Assegaf dan BSA membuka kedua amplop tersebut, yang satu yaitu yang untuk bekal berisi Rp500.000 dan yang satunya untuk kebutuhan berisi Rp900.000.

Kedua habib ini pun semakin terkejut. Bagaimana tidak, Mbah Moen tahu kebutuhan Assegaf dan BSA. Sebab keduanya sudah menyewa motor selama dua bulan. Pe rhari sewa motornya Rp15.000, lalu dikali 60 hari jadi Rp900.000. Demikian bukti karomah Mbah Moen. Alfatihah

Penulis : Atiq Nurur Robbani, Purwokerto Banyumas.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah KH. Mohammad Hasan Sepuh Genggong (1840 – 1955)

KH. Mohammad Hasan Sepuh Genggong (1840 – 1955) Abdur Rahim July 30, 2018 Kyaiku Leave a comment 2,551 Views KH. Mohammad Hasan atau yang akrab dikenal dengan sebutan Kiai Hasan Sepuh sebagaimana masyarakan mengenal beliau sebagai kiai sepuh yang sangat ‘alim dan kharismatik yang hidup dan berjuang di Genggong Probolinggo Jawa Timur. Kelak, di daerah ini terdapat sebuah pesantren besar yang bernama Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong. Sebuah nama yang dinisbatkan kepada nama mertua beliau KH. Zainul Abidin dan nama beliau yaitu KH. Muhammad Hasan. Kiai Hasan sebenarnya memiliki nama kecil Ahsan, lengkapnya Ahsan bin Syamsuddin yang lahir pada 27 Rajab 1259 atau diperkirakan dengan 23 Agustus 1840. Dilahirkan di Desa Sentong yang terletak sekitar 4 km ke arah selatan Kraksan Probolinggo. Mulanya, Desa Sentong ini termasuk wilayah Kawedanan Kraksaan dan sekarang sudah masuk sebagai wilayah Kecamatan Krejengan. Ayah Kiai Hasan bernama Syamsuddin atau juga dikenal dengan nama...

Biografi Singkat Abah Guru Sekumpul

ABAH GURU SEKUMPUL Alimul ‘allamah Al ‘Arif Billah Asy-Syekh H. Muhammad Zaini Abd. Ghani bin Al ‘arif Billah Abd. Ghani bin H. Abd. Manaf bin Muh. Seman bin H. M, Sa’ad bin H. Abdullah bin ‘Alimul ‘allamah Mufti H. M. Khalid bin ‘Alimul ‘allamah Khalifah H. Hasanuddin bin Syekh Muhammad Arsyad; dilahirkan pada, malam Rabu 27 Muharram, 1361 H (I I Februari 1942 M). Nama kecilnya adalah Qusyairi, sejak kecil beliau termasuk dari salah seorang yang “mahfuzh”, yaitu suatu keadaan yang sangat jarang sekali terjadi, kecuali bagi orang orang yang sudah dipilih oleh Allah SWT. Beliau adalah salah seorang anak yang mempunyai sifat sifat dan pembawaan yang lain daripada yang lainnya, diantaranya adalah bahwa beliau tidak pernah ihtilam. ‘Alimul ‘allamah Al Arif Billah Asy-Syekh H. Muhammad Zaini Abd Ghani sejak kecil selalu berada disamping kedua orang tua dan nenek beliau yang benama Salbiyah. Beliau dididik dengan penuh kasih sayang dan disiplin dalam pendidikan, sehingga dimasa k...