Di suatu hari…Datang rombongan para
Habaib dari berbagai daerah ke Kalimantan
Selatan, tepatnya ke kediaman KH.
Muhammad Zaini bin Abdul Ghani Al-
Banjari ( Abah Guru Sekumpul )
Sudah tradisi beliau untuk memuliakan
tamu-tamu. Abah Guru apabila menerima
tamu dari luar daerah, apalagi para Habaib,
maka Abah Guru Sekumpul akan meminta
tamu tersebut untuk menginap beberapa
hari di kediaman beliau…
Beliau sendiri yang turun tangan untuk
melayani para tamu tersebut, istilah “tamu
merupakan Raja” sangat terlihat dari sikap
dan perilaku Abah Guru Sekumpul terhadap
para tamu-tamu beliau..
hingga di akhirnya rombongan para
Habaib itu akan pulang…Maka
bergantianlah Abah Guru sekumpul
menyalami satu persatu para Habaib
tersebut yang jumlahnya puluhan orang…
Tapi ada yang aneh…
Sambil Abah Guru bersalaman dengan satu
persatu dari para Habaib tersebut, sambil
Abah Guru mengambil uang dari kantong
baju beliau…dan memasukkan uang
tersebut ke kantong baju satu persatu para
Habaib tersebut..
Al-Habib Mukshin bin Al-Habib Agil bin
Syahab yang berdiri didekat Abah Guru
Sekumpul saat itu sangat mengetahui,
bahwa dikantong baju Abah Guru tak ada
apa-apa…( kantong baju beliau kosong,
dan tak terlihat mengembung oleh jumlah
uang yang banyak )
hingga selesai semua para Habaib itu
disalami oleh Abah Guru Sekumpul yang
jumlahnya puluhan tersebut, terus-terusan
Abah Guru juga mengambil uang dari
kantong baju beliau, yang seperti tak ada
habisnya untuk beliau berikan kepada satu
persatu dari mereka ( para Habaib
tersebut )
tak terasa, selesai Abah Guru menyalami
dan membagikan uang tersebut kepada
seluruh Habaib yang jumlahnya puluhan
orang tersebut…
Lalu mendekat Habib Mukhsin muda
kepada Abah Guru…
Berkata Abah Guru Sekumpul kepada Al-
Habib Mukshin :
“Behehinip aja nyawa Mukhsin
ae” ( maksud Abah Guru, ngga usah
terkejut. diam aja kalonya tau )
MasyaAllah
@pecinta_abah_guru
#abahguru #abahgurusekumpul
Komentar
Posting Komentar