Langsung ke konten utama

BAB BULAN SYA'BAN & DALILNYA (Hadis-hadis Nishfu Sya’ban Dalam Kitab di takhrij oleh Ulama Wahabi)

 


Berikut dalilnya

صحيح وضعيف الجامع الصغير - (ج 2 / ص 273)

773 -
إِذَا كَانَ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ اطَّلَعَ اللهُ إِلَى خَلْقِهِ فَيَغْفِرُ لِلْمُؤْمِنِينَ وَيُمْلِي لِلْكَافِرِينَ وَيَدَعُ أَهْلَ الْحِقْدِ بِحِقْدِهِمْ حَتَّى يَدَعُوهُ .
تخريج السيوطي (هب) عن أبي ثعلبة الخشني . تحقيق الألباني (حسن) انظر حديث رقم : 771 في صحيح الجامع .

Maknanya:
Pada malam Nisfu Sya'ban, Allah memperhatikan makhluk-Nya. Dia mengampuni orang-orang beriman, memberikan penangguhan kepada orang-orang kafir, dan membiarkan orang-orang yang masih menyimpan kebencian dengan kebenciannya sampai mereka meninggalkannya.


صحيح وضعيف الجامع الصغير - (ج 7 / ص 147)

2700 -
إِنَّ اللهَ تَعَالَى لَيَطَّلِعُ في لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ الجَمِيعِ خَلْقِهِ إِلَّا لِمُشْرِك أَوْ مُشَاجِن .
تخريج السيوطي (هـ) عن أبي موسى . تحقيق الألباني (حسن) انظر حديث رقم : 1819 في صحيح الجامع .

Maknanya:
Pada malam Nisfu Sya'ban, Allah melihat kepada seluruh makhluk-Nya dan mengampuni mereka semua kecuali orang yang menyekutukan-Nya dan orang yang bermusuhan dengan sesama.


صحيح وضعيف الجامع الصغير - (ج 7 / ص 226)

2779 -
إِنَّ اللهَ يَطَّلِعُ عَلَى عِبَادِهِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِلْمُؤْمِنِينَ وَيُمْلِي لِلْكَافِرِينَ وَيَدَعُ أَهْلَ الْحِقْدِ بِحِقْدِهِمْ حَتَّى يَدَعُوهُ .
تخريج السيوطي (طب) عن أبي ثعلبة . تحقيق الألباني (حسن) انظر حديث رقم : 1898 في صحيح الجامع .

Maknanya:
Pada malam Nisfu Sya'ban, Allah memperhatikan hamba-hamba-Nya. Dia mengampuni orang-orang mukmin, memberi penangguhan kepada orang-orang kafir, dan membiarkan orang-orang yang masih menyimpan kebencian hingga mereka meninggalkannya.


صحيح وضعيف الجامع الصغير - (ج 16 / ص 364)

7717 -
فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ يَغْفِرُ اللهُ لِأَهْلِ الْأَرْضِ إِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ .
تخريج السيوطي (هب) عن كثير بن مرة الحضرمي مرسلا . تحقيق الألباني (صحيح) انظر حديث رقم : 4268 في صحيح الجامع .

Maknanya:
Pada malam Nisfu Sya'ban, Allah mengampuni seluruh penduduk bumi kecuali orang yang menyekutukan-Nya dan orang yang masih bermusuhan dengan sesama.


صحيح الترغيب والترهيب - (ج 1 / ص 248)

1026 - (حسن صحيح)
عن معاذ بن جبل رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال : يَطَّلِعُ اللهُ إِلَى جَمِيعِ خَلْقِهِ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ إِلَّا المُشْرِكِ أَوْ مُشَاحِنِ .
رواه الطبراني وابن حبان في صحيحه .

Maknanya:
Pada malam Nisfu Sya'ban, Allah memperhatikan seluruh makhluk-Nya dan mengampuni mereka semua kecuali orang yang menyekutukan-Nya dan orang yang masih bermusuhan.


صحيح الترغيب والترهيب - (ج 3 / ص 33)

2767 - (حسن صحيح)
عن معاذ بن جبل رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال : يَطَّلِعُ اللهُ إِلَى جَمِيعِ خَلْقِهِ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ إِلَّا المُشْرِكِ أَوْ مُشَاحِنِ .
رواه الطبراني في الأوسط وابن حبان في صحيحه والبيهقي .

Maknanya:
Pada malam Nisfu Sya'ban, Allah melihat kepada seluruh makhluk-Nya dan mengampuni mereka semua kecuali orang yang menyekutukan-Nya dan orang yang masih bermusuhan.


صحيح الترغيب والترهيب - (ج 3 / ص 34)

2770 - (صحيح لغيره)
عن مكحول عن كثير بن مرة عن النبي صلى الله عليه وسلم قال : فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ يَغْفِرُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ لِأَهْلِ الْأَرْضِ إِلَّا مُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ .
رواه البيهقي وقال : هذا مرسل جيد .

Maknanya:
Pada malam Nisfu Sya'ban, Allah mengampuni seluruh penduduk bumi kecuali orang yang menyekutukan-Nya dan orang yang masih bermusuhan.


صحيح الترغيب والترهيب - (ج 3 / ص 34)

2771 - (صحيح لغيره)
قال الحافظ ورواه الطبراني والبيهقي أيضا عن مكحول عن أبي ثعلبة رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم قال : يَطَّلِعُ اللهُ إِلَى عِبَادِهِ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِلْمُؤْمِنِينَ وَيُمْهِلُ الْكَافِرِينَ وَيَدَعُ أَهْلَ الْحِقْدِ بِحِقْدِهِمْ حَتَّى يَدَعُوهُ .
قال البيهقي : وهو أيضا بين مكحول وأبي ثعلبة مرسل جيد .

Maknanya:
Pada malam Nisfu Sya'ban, Allah memperhatikan hamba-hamba-Nya. Dia mengampuni orang-orang mukmin, memberi penangguhan kepada orang-orang kafir, dan membiarkan orang-orang yang masih menyimpan kebencian hingga mereka meninggalkannya.

PENJELASAN

1. Allah Mengampuni Hamba-Nya pada Malam Nisfu Sya'ban

Hampir semua hadis yang disebutkan menegaskan bahwa pada malam Nisfu Sya'ban, Allah melihat (memperhatikan) makhluk-Nya dan memberikan ampunan kepada mereka, kecuali dua golongan:

  • Orang musyrik (المشرك) → Orang yang menyekutukan Allah dengan sesuatu yang lain.
  • Orang yang bermusuhan (mushāḥin) (مشاحن) → Orang yang memiliki permusuhan, dendam, atau kebencian terhadap saudaranya.

Makna hadis ini menunjukkan bahwa pintu ampunan Allah terbuka luas di malam ini, kecuali bagi mereka yang masih dalam keadaan syirik atau menyimpan kebencian kepada sesama.


2. Perbedaan dalam Redaksi Hadis

  • Beberapa hadis menyebutkan bahwa Allah mengampuni semua makhluk kecuali musyrik dan orang yang bermusuhan (seperti dalam hadis yang diriwayatkan oleh Mu’adz bin Jabal).
  • Hadis lain menyebutkan tiga golongan yang tidak mendapatkan ampunan:
    • Musyrik → Tidak diampuni kecuali jika bertobat.
    • Orang yang bermusuhan (mushāḥin) → Dihalanginya ampunan hingga mereka berdamai.
    • Orang kafir → Allah tidak langsung mengampuni, tetapi memberikan penangguhan (menangguhkan siksa mereka, memberi waktu untuk bertobat).

3. Keshahihan Hadis-Hadis Ini

  • Hadis-hadis tentang keutamaan malam Nisfu Sya'ban memiliki derajat yang beragam:
    • Sebagian hadis dihasankan oleh Imam al-Albani (yaitu hadis dengan sanad yang baik, tetapi tidak sampai ke derajat "shahih" yang kuat).
    • Sebagian lainnya berstatus shahih li ghairihi (shahih karena dikuatkan oleh hadis lain).
    • Ada juga hadis yang dinyatakan mursal (terputus sanadnya), tetapi tetap dianggap "jayyid" (baik) dalam riwayatnya.

Secara umum, para ulama tidak menolak hadis-hadis ini, melainkan menganggapnya bisa diamalkan karena banyaknya jalur riwayat yang mendukung.


4. Makna dan Hikmah Hadis-Hadis Ini

Hadis-hadis ini memberikan motivasi bagi kaum muslimin untuk memperbanyak ibadah, berdoa, dan memohon ampunan kepada Allah di malam Nisfu Sya'ban. Beberapa pelajaran utama yang bisa kita ambil:

  1. Allah adalah Maha Pengampun, tetapi syirik dan permusuhan menghalangi seseorang dari mendapatkan ampunan-Nya.
  2. Pentingnya menjaga hubungan baik sesama muslim (menghindari dendam, iri hati, dan permusuhan).
  3. Malam Nisfu Sya'ban adalah kesempatan untuk bertobat dan memperbaiki diri, terutama bagi mereka yang masih dalam keadaan dosa.

Kesimpulan

Malam Nisfu Sya'ban adalah malam yang memiliki keutamaan besar karena Allah membuka pintu ampunan bagi semua hamba-Nya kecuali orang yang menyekutukan-Nya dan orang yang masih menyimpan permusuhan. Oleh karena itu, kita dianjurkan untuk:

Memperbanyak doa dan istighfar
Memperbaiki hubungan dengan sesama
Menghindari permusuhan dan kebencian
Bertobat dari segala bentuk dosa, terutama syirik

Hadis-hadis ini tidak menyebutkan amalan khusus pada malam Nisfu Sya'ban, tetapi menekankan pentingnya ampunan Allah. Oleh karena itu, amalan terbaik di malam ini adalah bertobat, beristighfar, dan memperbaiki hubungan dengan orang lain.

CATATAN PENTING

  1. Kitab "Jāmi‘ aṣ-Ṣaghīr"

    • Ditulis oleh Imam Jalaluddin as-Suyuthi (w. 911 H).
    • Beliau seorang ulama besar dari mazhab Syafi’i yang hidup di Mesir.
    • Bukan ulama Wahabi, karena beliau hidup jauh sebelum gerakan Wahabi muncul.
  2. Kitab "Targhib wa Tarhib"

    • Ditulis oleh Imam al-Mundziri (w. 656 H).
    • Seorang ahli hadis dari mazhab Syafi’i.
    • Juga bukan ulama Wahabi.
  3. Pentahqiq (Peneliti Hadis) seperti Albani

    • Syaikh Albani (w. 1999) adalah seorang ahli hadis dari abad ke-20.
    • Beliau memang dikenal sebagai ulama Salafi, yang sering dikaitkan dengan gerakan Wahabi.
    • Albani melakukan takhrij (penelitian sanad hadis) terhadap kitab-kitab klasik dan memberi penilaian apakah hadisnya shahih, hasan, atau dhaif.
    • Walaupun metode beliau sering diperdebatkan, banyak ulama tetap menghargai usahanya dalam mengkaji hadis.

Kesimpulan:

📌 Kitab-kitabnya bukan dari ulama Wahabi, tetapi ada pentahqiq (peneliti hadis) seperti Syaikh Albani yang memiliki kecenderungan Salafi/Wahabi.

📌 Jika hanya melihat kitabnya (tanpa melihat pentahqiq-nya), maka sumbernya adalah ulama Ahlus Sunnah dari mazhab Syafi’i, bukan Wahabi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BAB BULAN SYA'BAN & DALILNYA (KESAHIHAN HADIS MALAM NISHFU SYA’BAN)

  Disebutkan dalam riwayat: Hadis Pertama عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ عَنْ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ يَطَّلِعُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَى خَلْقِهِ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ إِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ (رواه الطبراني في الكبير والأوسط قال الهيثمي ورجاله ثقات، ورواه ابن حبان وصححه، من حديث أبي موسى، وابن أبي شيبة، وعبد الرزاق عن كعب بن مرة وأبي ثعلبة) Dari Mu'adz bin Jabal , dari Nabi ﷺ, beliau bersabda: "Allah Azza wa Jalla melihat kepada makhluk-Nya pada malam Nisfu Sya’ban, lalu Dia mengampuni seluruh makhluk-Nya kecuali orang musyrik atau orang yang bermusuhan (memendam kebencian)." ( Diriwayatkan oleh At-Thabrani dalam kitab Al-Kabir dan Al-Awsath. Al-Haitsami berkata: Para perawinya terpercaya. Hadis ini juga diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dan disahihkan olehnya, serta diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dan Abdurrazzaq dari K'ab bin Murrah dan Abu Tsa’labah. ) Hadis Kedua قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ يَنْزِلُ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَ...

Mukhtarul Ahadis No. 297 - Menjaga Keberkahan dengan Istighfar dan Memakmurkan Rumah Allah

  Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dari Anas radhiyallahu ‘anhu, disebutkan bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: إِنِّي لَأُهْمِلُ أَهْلَ الْأَرْضِ عَذَابًا، فَإِذَا نَظَرْتُ إِلَى عُمَّارِ بُيُوتِي وَالْمُتَحَابِّينَ فِيَّ، وَالْمُسْتَغْفِرِينَ بِالْأَسْحَارِ صَرَفْتُ عَذَابِي عَنْهُمْ "Sesungguhnya Aku akan menimpakan azab kepada penduduk bumi, tetapi ketika Aku melihat orang-orang yang memakmurkan rumah-Ku, orang-orang yang saling mencintai karena-Ku, dan orang-orang yang beristighfar pada waktu sahur, maka Aku palingkan azab-Ku dari mereka." (HR. Al-Baihaqi dari Anas, Mukhtarul Ahadis No. 297) Hadis ini memberikan pelajaran berharga bagi setiap Muslim tentang tiga amalan yang dapat menjadi penyebab tertahannya azab Allah dari suatu kaum. Mari kita renungkan lebih dalam maknanya: 1. Memakmurkan Rumah Allah Orang-orang yang senantiasa meramaikan masjid dengan shalat berjamaah, tilawah Al-Qur’an, dan berbagai aktivitas ibadah lainnya termasuk dalam...

kitab Mukhtārul Ahādīts no. 298 - Allah Menurunkan Pertolongan Sesuai Kadar Ujian

  Dalam kehidupan ini, setiap manusia pasti akan menghadapi berbagai macam ujian dan cobaan. Namun, sebagai seorang mukmin, kita harus meyakini bahwa Allah tidak akan membebani kita dengan sesuatu yang melebihi kemampuan kita. Hal ini ditegaskan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah: إِنَّ اللَهَ تَعَالَى يُنْزِلُ الْمَعونَةَ عَلَى قَدْرِ المَؤونَةِ وَيُنْزِلُ الصَّبْرَ عَلَى قَدْرِ البَلَاء "Sesungguhnya Allah Ta'ala menurunkan pertolongan sesuai dengan kadar beban yang dipikul, dan menurunkan kesabaran sesuai dengan kadar ujian." (Diriwayatkan oleh Ibnu 'Ady dari Abu Hurairah, dalam kitab Mukhtārul Ahādīts no. 298) Hadis ini mengandung pesan yang mendalam bahwa setiap cobaan yang datang dalam hidup seseorang sudah diiringi dengan pertolongan dari Allah. Seseorang tidak akan diuji melebihi batas kemampuannya, karena Allah juga menurunkan kesabaran sesuai dengan kadar ujian yang diberikan. Makna Hadis Allah Tidak Akan Membiarkan Hamba-Nya Tanpa Perto...