Langsung ke konten utama

Mukhtarul Ahadits 296 - Anjuran untuk Menjenguk Orang Sakit, Memberi Makan, dan Memberi Minum

 


Sahabat pembaca yang budiman,

Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas sebuah hadis qudsi yang sangat menyentuh hati dan memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya kepedulian sosial. Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu. Berikut adalah bunyi hadisnya:

إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى يَقُولُ: يَا ابْنَ آدَمَ مَرِضْتُ فَلَمْ تَعُدْنِي، قَالَ: يَا رَبِّ كَيْفَ أَعُودُكَ وَأَنْتَ رَبُّ الْعَالَمِينَ؟ قَالَ: أَمَا عَلِمْتَ أَنَّ عَبْدِي فُلَانًا مَرِضَ فَلَمْ تَعُدْهُ أَمَا عَلِمْتَ أَنَّكَ لَوْ عُدْتَهُ لَوَجَدْتَنِي عِنْدَهُ، يَا ابْنَ آدَمَ اسْتَطْعَمْتُكَ فَلَمْ تُطْعِمْنِي، قَالَ: يَا رَبِّ كَيْفَ أُطْعِمُكَ وَأَنْتَ رَبُّ الْعَالَمِينَ؟ قَالَ: أَمَا عَلِمْتَ أَنَّهُ اسْتَطْعَمَكَ عَبْدِي فُلَانٌ فَلَمْ تُطْعِمْهُ أَمَا عَلِمْتَ أَنَّكَ لَوْ أَطْعَمْتَهُ لَوَجَدْتَ ذَلِكَ عِنْدِي، يَا ابْنَ آدَمَ اسْتَقَيْتُكَ فَلَمْ تَسْقِنِي، قَالَ: يَا رَبِّ وَكَيْفَ أَسْقِيكَ وَأَنْتَ رَبُّ الْعَالَمِينَ؟ قَالَ: اسْتَسْقَاكَ عَبْدِي فُلَانٌ فَلَمْ تَسْقِهِ، أَمَا إِنَّكَ لَوْ سَقَيْتَهُ لَوَجَدْتَ ذَلِكَ عِنْدِي (رواه مسلم عن أبي هريرة)  

Artinya:

Sesungguhnya Allah Ta'ala berfirman: "Wahai anak Adam, Aku sakit, namun engkau tidak menjenguk-Ku." Manusia bertanya: "Ya Rabbi, bagaimana aku menjenguk-Mu, sedangkan Engkau adalah Tuhan semesta alam?" Allah berfirman: "Tidakkah engkau tahu bahwa hamba-Ku si Fulan sakit, namun engkau tidak menjenguknya? Tidakkah engkau tahu bahwa seandainya engkau menjenguknya, niscaya engkau akan menemukan Aku di sisinya?"

Allah berfirman: "Wahai anak Adam, Aku meminta makan kepadamu, namun engkau tidak memberi-Ku makan." Manusia bertanya: "Ya Rabbi, bagaimana aku memberi-Mu makan, sedangkan Engkau adalah Tuhan semesta alam?" Allah berfirman: "Tidakkah engkau tahu bahwa hamba-Ku si Fulan meminta makan kepadamu, namun engkau tidak memberinya makan? Tidakkah engkau tahu bahwa seandainya engkau memberinya makan, niscaya engkau akan menemukan pahala-Nya di sisi-Ku?"

Allah berfirman: "Wahai anak Adam, Aku meminta minum kepadamu, namun engkau tidak memberi-Ku minum." Manusia bertanya: "Ya Rabbi, bagaimana aku memberi-Mu minum, sedangkan Engkau adalah Tuhan semesta alam?" Allah berfirman: "Hamba-Ku si Fulan meminta minum kepadamu, namun engkau tidak memberinya minum. Tidakkah engkau tahu bahwa seandainya engkau memberinya minum, niscaya engkau akan menemukan pahala-Nya di sisi-Ku?"  

Pelajaran dari Hadis

Hadis qudsi ini mengandung pelajaran yang sangat berharga bagi kita semua. Allah SWT memberikan perumpamaan tentang diri-Nya yang sakit, lapar, dan haus untuk menekankan bahwa melayani sesama manusia, terutama yang sedang dalam kesulitan, sama dengan melayani Allah SWT.

Beberapa pelajaran yang dapat kita ambil dari hadis ini adalah:

  1. Pentingnya Menjenguk Orang Sakit

Menjenguk orang sakit adalah salah satu amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang menjenguk orang sakit, maka ia akan senantiasa berada dalam rahmat Allah SWT." (HR. Muslim)

  1. Memberi Makan Orang yang Lapar

Memberi makan orang yang lapar adalah tindakan mulia yang sangat dicintai oleh Allah SWT. Allah SWT berfirman, "Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim, dan orang yang ditawan." (QS. Al-Insan: 8)  

  1. Memberi Minum Orang yang Haus

Memberi minum orang yang haus juga merupakan tindakan yang sangat terpuji. Rasulullah SAW bersabda, "Sebaik-baik sedekah adalah memberi minum air." (HR. Bukhari)

Kesimpulan

Hadis qudsi ini mengajarkan kepada kita tentang pentingnya kepedulian sosial dan kasih sayang terhadap sesama manusia. Allah SWT memberikan ganjaran yang besar bagi orang-orang yang senantiasa membantu dan melayani sesama yang membutuhkan.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua. Mari kita senantiasa berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih peduli dan penuh kasih sayang terhadap sesama.

Mari Berbagi

Jika artikel ini bermanfaat, jangan ragu untuk membagikannya kepada teman-teman dan keluarga Anda.

Terima Kasih


Komentar

Postingan populer dari blog ini

BAB BULAN SYA'BAN & DALILNYA (KESAHIHAN HADIS MALAM NISHFU SYA’BAN)

  Disebutkan dalam riwayat: Hadis Pertama عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ عَنْ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ يَطَّلِعُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَى خَلْقِهِ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ إِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ (رواه الطبراني في الكبير والأوسط قال الهيثمي ورجاله ثقات، ورواه ابن حبان وصححه، من حديث أبي موسى، وابن أبي شيبة، وعبد الرزاق عن كعب بن مرة وأبي ثعلبة) Dari Mu'adz bin Jabal , dari Nabi ﷺ, beliau bersabda: "Allah Azza wa Jalla melihat kepada makhluk-Nya pada malam Nisfu Sya’ban, lalu Dia mengampuni seluruh makhluk-Nya kecuali orang musyrik atau orang yang bermusuhan (memendam kebencian)." ( Diriwayatkan oleh At-Thabrani dalam kitab Al-Kabir dan Al-Awsath. Al-Haitsami berkata: Para perawinya terpercaya. Hadis ini juga diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dan disahihkan olehnya, serta diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dan Abdurrazzaq dari K'ab bin Murrah dan Abu Tsa’labah. ) Hadis Kedua قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ يَنْزِلُ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَ...

Mukhtarul Ahadis No. 297 - Menjaga Keberkahan dengan Istighfar dan Memakmurkan Rumah Allah

  Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dari Anas radhiyallahu ‘anhu, disebutkan bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: إِنِّي لَأُهْمِلُ أَهْلَ الْأَرْضِ عَذَابًا، فَإِذَا نَظَرْتُ إِلَى عُمَّارِ بُيُوتِي وَالْمُتَحَابِّينَ فِيَّ، وَالْمُسْتَغْفِرِينَ بِالْأَسْحَارِ صَرَفْتُ عَذَابِي عَنْهُمْ "Sesungguhnya Aku akan menimpakan azab kepada penduduk bumi, tetapi ketika Aku melihat orang-orang yang memakmurkan rumah-Ku, orang-orang yang saling mencintai karena-Ku, dan orang-orang yang beristighfar pada waktu sahur, maka Aku palingkan azab-Ku dari mereka." (HR. Al-Baihaqi dari Anas, Mukhtarul Ahadis No. 297) Hadis ini memberikan pelajaran berharga bagi setiap Muslim tentang tiga amalan yang dapat menjadi penyebab tertahannya azab Allah dari suatu kaum. Mari kita renungkan lebih dalam maknanya: 1. Memakmurkan Rumah Allah Orang-orang yang senantiasa meramaikan masjid dengan shalat berjamaah, tilawah Al-Qur’an, dan berbagai aktivitas ibadah lainnya termasuk dalam...

kitab Mukhtārul Ahādīts no. 298 - Allah Menurunkan Pertolongan Sesuai Kadar Ujian

  Dalam kehidupan ini, setiap manusia pasti akan menghadapi berbagai macam ujian dan cobaan. Namun, sebagai seorang mukmin, kita harus meyakini bahwa Allah tidak akan membebani kita dengan sesuatu yang melebihi kemampuan kita. Hal ini ditegaskan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah: إِنَّ اللَهَ تَعَالَى يُنْزِلُ الْمَعونَةَ عَلَى قَدْرِ المَؤونَةِ وَيُنْزِلُ الصَّبْرَ عَلَى قَدْرِ البَلَاء "Sesungguhnya Allah Ta'ala menurunkan pertolongan sesuai dengan kadar beban yang dipikul, dan menurunkan kesabaran sesuai dengan kadar ujian." (Diriwayatkan oleh Ibnu 'Ady dari Abu Hurairah, dalam kitab Mukhtārul Ahādīts no. 298) Hadis ini mengandung pesan yang mendalam bahwa setiap cobaan yang datang dalam hidup seseorang sudah diiringi dengan pertolongan dari Allah. Seseorang tidak akan diuji melebihi batas kemampuannya, karena Allah juga menurunkan kesabaran sesuai dengan kadar ujian yang diberikan. Makna Hadis Allah Tidak Akan Membiarkan Hamba-Nya Tanpa Perto...